Halo Sahabat CAN Creative! Sudah tahu apa itu Taksonomi WordPress? Taksonomi WordPress dapat meningkatkan pengalaman pengguna (UX) blog Anda, lho. Bagaimana caranya? Dengan taksonomi, pembaca bisa lebih mudah menemukan konten-konten terkait yang berada dalam kategori atau jenis yang sama. Kira-kira apa saja jenis dari Taksonomi WordPress itu?
CAN Creative Sebagai Consultant IT, akan membahas perihal tersebut dalam artikel dibawah ini. Yuk, simak penjelasan berikut!
Apa itu Taksonomi WordPress?
Taksonomi WordPress adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan dan mengorganisasi konten pada sebuah website. Taksonomi ini mempermudah pengunjung dalam menavigasi dan menemukan konten terkait yang relevan. Selain itu, perusahaan juga dapat membuat taksonomi custom untuk kebutuhan spesifik, seperti mengelompokkan produk, jenis portofolio, atau konten lainnya sesuai struktur yang diinginkan.
Jenis-Jenis Taksonomi WordPress
Setelah mengetahui pengertian dari Taksonomi WordPress selajutnya mari mempelajari apa saja jenis-jenis dari Taksonomi WordPress sebagai berikut:
1. Category
Category atau kategori adalah salah satu jenis taksonomi bawaan WordPress yang digunakan untuk mengelompokkan konten berdasarkan topik atau tema tertentu. Kategori bersifat hierarkis, artinya Anda dapat membuat sub-kategori di bawah kategori utama untuk menyusun konten dengan lebih terstruktur. Misalnya, jika Anda memiliki blog tentang teknologi, Anda dapat membuat kategori “Website” dengan sub-kategori seperti “Domain” atau “Hosting”. Penggunaan kategori membantu pembaca menemukan konten yang relevan dengan lebih mudah melalui menu navigasi atau arsip kategori. Selain itu, setiap artikel di WordPress dapat dimasukkan ke dalam satu atau lebih kategori untuk memberikan fleksibilitas dalam pengorganisasian konten.
2. Tag
Tag adalah jenis taksonomi di WordPress yang digunakan untuk memberikan label atau kata kunci pada konten, dengan tujuan untuk memudahkan pencarian dan pengelompokan berdasarkan tema atau topik tertentu. Berbeda dengan kategori yang bersifat hierarkis, tag bersifat non-hierarkis, artinya Anda bisa menambahkan berbagai tag untuk satu artikel tanpa terikat pada struktur tertentu. Penggunaan tag memungkinkan pembaca untuk menemukan artikel lain yang berhubungan dengan topik yang sama, meskipun artikel tersebut tidak berada dalam kategori yang sama. Tag juga membantu mesin pencari dalam mengindeks konten yang lebih relevan, meningkatkan SEO dan visibilitas website Anda. Selain itu, tag bisa memberikan pengalaman navigasi yang lebih baik bagi pengunjung, karena mereka dapat menjelajahi konten yang serupa hanya dengan mengklik tag tersebut.
3. Link_Category
Link_Category adalah jenis taksonomi di WordPress yang digunakan untuk mengelompokkan link yang ditambahkan ke dalam kategori tertentu. Fitur ini sangat berguna bagi situs yang memiliki banyak tautan eksternal, seperti direktori link, halaman referensi, atau situs sumber daya. Link_Category dapat membantu Anda mengorganisir link-link tersebut berdasarkan topik atau kategori yang relevan, sehingga pengunjung dapat dengan mudah menemukan tautan yang mereka butuhkan. Misalnya, untuk situs yang menyediakan berbagai sumber daya pendidikan, Anda bisa membuat kategori seperti “Artikel”, “Video Tutorial”, atau “E-book”. Meskipun taksonomi ini tidak digunakan secara default di WordPress, Anda bisa mengaktifkan fitur ini melalui plugin atau dengan menambahkan kode khusus pada situs. Penggunaan Link_Category akan meningkatkan keteraturan dan memudahkan navigasi pada situs yang memiliki banyak link, serta memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
4. Post_Format
Post_Format adalah jenis taksonomi di WordPress yang digunakan untuk memberikan format khusus pada jenis konten tertentu, seperti artikel atau postingan blog. Taksonomi ini memungkinkan pengguna untuk mengkategorikan posting berdasarkan format tampilan atau penyajian, seperti “standar”, “video”, “gambar“, atau “audio”. Misalnya, jika Anda membuat sebuah posting yang berisi video, Anda dapat menggunakan format “video” untuk memberi tahu pengunjung bahwa konten tersebut berisi media visual. Meskipun tidak semua tema WordPress mendukung Post_Format, banyak tema modern yang memungkinkan format ini untuk diterapkan dan disesuaikan dengan tampilan situs. Penggunaan Post_Format juga memberikan fleksibilitas bagi pengelola situs untuk menyajikan konten dengan cara yang lebih menarik, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi audiens.
Nah itu tadi merupakan penjelasan terkait Taksonomi WordPress. Melalui artikel ini, Anda telah mempelajari apa itu taksonomi beserta contohnya. Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait persoalan tersebut atau pembuatan aplikasi ataupun website? Tenang saja CAN Creative akan selalu siap membantumu, yuk konsultasikan bisnismu melalui website can.co.id.