Hallo Sahabat CAN Creative! Membangun tampilan aplikasi yang konsisten dan menarik bukan hanya soal estetika, tetapi juga soal pengalaman pengguna. Di sinilah peran style guideline menjadi penting dalam proses desain UI agar setiap elemen visual memiliki identitas yang seragam. Style guideline membantu desainer dan developer bekerja dengan arah yang sama sehingga hasil akhirnya terlihat profesional dan mudah digunakan.

Melalui artikel ini, CAN Creative akan membahas panduan langkah demi langkah untuk membuat style guideline yang efektif bagi desain UI aplikasi Anda. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa itu Style Guideline?

Style guideline adalah sebuh panduan yang berisi elemen UI, seperti komponen warna, tipografi, dan lain sebagainya untuk mendesain sebuah UI. Panduan style guideline memberikan banyak manfaat, seperti menjaga konsistensi desain, mempercepat proses desain, dan memudahkan kolaborasi antar anggota tim. Style guideline juga membantu produk memiliki tampilan dan identitas yang solid, meningkatkan pengalaman pengguna karena elemen-elemen visual terasa lebih rapi dan profesional.

7 Panduan Membuat Style Guideline

Style guideline dibuat untuk menjaga keseragaman elemen visual brand, seperti logo, warna, dan tipografi. Berikut merupakan 7 panduan membuat style guideline yang bisa Anda terapkan:

1. Tentukan Identitas Produk

Langkah pertama dalam menyusun style guideline adalah menetapkan identitas produk. Identitas ini mencakup visi, misi, nilai, dan karakter yang ingin ditampilkan oleh brand dalam aplikasi. Seluruh elemen visual dalam style guideline akan mengikuti arah identitas tersebut sebagai acuan utama. Misalnya, apabila brand ingin tampil modern dan energik, maka pemilihan warna, tipografi, dan bentuk elemen visual harus mendukung kesan tersebut. Identitas yang kuat membantu tim desain memahami batasan dan ruang kreativitas dalam bekerja. Proses pembuatan konten visual menjadi lebih terarah sehingga tidak menimbulkan perbedaan gaya tampilan antar materi. Style guideline yang tepat akan menjaga konsistensi tampilan brand di berbagai media. Konsistensi inilah yang membuat brand lebih mudah dikenali dan memiliki kesan profesional di mata pengguna.

2. Menyusun Pallet Warna

Style guideline mencakup penentuan palet warna sebagai bagian penting dalam membentuk tampilan visual aplikasi. Warna memiliki peran besar dalam memengaruhi respons emosional pengguna saat menggunakan aplikasi. Palet warna biasanya terdiri atas primary color dan secondary color yang memiliki fungsi berbeda. Primary color menjadi warna utama yang sering muncul pada tombol, ikon, atau elemen penting lain di layar. Secondary color berperan mendukung warna utama agar tampilan aplikasi terasa lebih seimbang dan tidak monoton. Pemilihan warna yang selaras membantu menciptakan identitas visual yang kuat. Kombinasi warna yang tepat dapat meningkatkan daya ingat pengguna terhadap brand. Tampilan yang konsisten menjadikan aplikasi terlihat profesional dan mudah dikenali.

3. Tentukan Tipografi

Style guideline juga mencakup penentuan tipografi yang sesuai dengan karakter brand sebagai bagian penting dalam membangun tampilan aplikasi. Pemilihan jenis font yang tepat dapat memengaruhi cara pengguna menangkap informasi dan merasakan kesan visual yang ditampilkan. Hierarki teks seperti judul, subjudul, dan isi perlu diatur dengan jelas agar tampilan lebih terstruktur. Penentuan ukuran, jarak antar huruf, tinggi baris, dan ketebalan font harus diterapkan secara konsisten agar tidak menimbulkan perbedaan gaya penulisan pada setiap elemen. Konsistensi ini membantu menjaga alur visual yang rapi sehingga pengguna dapat membaca konten dengan nyaman. Tipografi yang selaras dengan identitas brand akan memperkuat karakter visual secara keseluruhan. Tampilan teks yang teratur menjadikan pengalaman penggunaan aplikasi terasa lebih profesional dan mudah dipahami.

4. Konsistensi Ikon-grafi dan Ilustrasi

Style guideline dalam UI aplikasi perlu mencakup penjelasan mengenai penggunaan ikon dan ilustrasi. Kedua elemen ini memegang peran penting dalam menyampaikan fungsi dan pesan visual secara cepat kepada pengguna. Ikon yang diterapkan sebaiknya memiliki ukuran, ketebalan garis, serta bentuk yang seragam agar tampilan terlihat selaras. Ilustrasi juga perlu mengikuti gaya yang konsisten, mulai dari pemilihan warna, proporsi, hingga ekspresi visual yang ditampilkan. Keselarasan ikon dan ilustrasi membantu menciptakan identitas visual yang lebih kuat. Tampilan yang konsisten mempermudah pengguna mengenali pola penggunaan aplikasi. Konsistensi gaya pada ikongrafi dan ilustrasi akan memperkuat karakter aplikasi serta memberikan kesan profesional yang mudah diingat pengguna.

5. Rancang Komponen UI

Style guideline memiliki aspek inti berupa komponen UI yang berperan dalam menjaga konsistensi tampilan serta fungsi elemen interaktif. Komponen seperti tombol, formulir, kartu, dan navigasi perlu dirancang sesuai identitas brand agar karakter visual tetap selaras. Setiap komponen UI idealnya disertai kondisi tampilan seperti normal, hover, aktif, dan nonaktif guna memberikan kejelasan interaksi kepada pengguna. Penyertaan kondisi ini membantu pengguna memahami respons elemen saat melakukan tindakan tertentu. Dokumentasi yang rapi pada komponen UI mempermudah tim desain maupun pengembang saat menerapkan tampilan di berbagai halaman. Tampilan yang konsisten akan memperkuat pengalaman penggunaan aplikasi secara keseluruhan. Kenyamanan pengguna meningkat karena elemen visual dan fungsinya terasa teratur serta mudah dikenali.

6. Tentukan Layout dan Grid System

Style guideline perlu mencakup pengaturan layout dan grid system agar tampilan UI memiliki struktur yang jelas. Grid system membantu desainer menempatkan elemen secara proporsional sehingga tampilan lebih teratur. Pengaturan jarak, margin, padding, dan breakpoint harus ditetapkan secara konsisten agar desain tetap rapi pada berbagai ukuran layar. Penentuan struktur layout ini juga mempermudah proses adaptasi tampilan saat aplikasi diakses melalui perangkat berbeda. Konsistensi layout yang jelas akan mendukung pengalaman pengguna yang lebih nyaman dan mudah dinavigasi. Tampilan yang teratur menciptakan kesan profesional serta mempermudah pengguna memahami alur visual dalam aplikasi. Grid system yang diterapkan dengan baik menghasilkan UI yang seimbang, harmonis, dan enak dipandang.

7. Review dan Revisi

Tahap akhir dalam penyusunan style guideline UI aplikasi adalah meminta umpan balik dari tim yang terlibat. Masukan dari desainer, developer, dan stakeholder membantu memastikan panduan ini benar-benar praktis serta mudah diterapkan. Proses umpan balik memungkinkan tim menemukan bagian yang masih kurang jelas atau perlu penyesuaian lebih lanjut. Setiap saran yang relevan dapat digunakan dalam penyempurnaan struktur maupun isi style guideline. Setelah melalui tahap revisi, versi final perlu didokumentasikan dengan jelas agar seluruh anggota tim dapat mengaksesnya dengan mudah. Dokumentasi yang teratur mendukung penerapan panduan secara konsisten dalam proses pengembangan. Style guideline yang disusun melalui kolaborasi dan evaluasi menyeluruh akan lebih efektif menjaga konsistensi visual aplikasi serta meningkatkan kualitas pengalaman pengguna.

Style guideline pada UI aplikasi berperan sebagai acuan visual yang menjaga konsistensi tampilan brand di berbagai platform. Panduan ini memudahkan tim desain dan developer bekerja lebih terarah karena setiap elemen sudah memiliki standar yang jelas. Konsistensi pada setiap elemen tidak hanya memperkuat identitas brand, tetapi juga membantu pengguna mengenali karakter aplikasi dengan cepat. Penerapan style guideline secara menyeluruh menciptakan tampilan yang profesional, rapi, dan memiliki ciri khas yang kuat. Hasil akhirnya adalah aplikasi yang lebih menarik, mudah digunakan, serta memiliki nilai visual yang terjaga.

Bagaimana sobat mengenai artikel kali ini? Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait persoalan tersebut atau pembuatan aplikasi maupun website? Tenang saja, CAN Creative akan selalu siap membantumu. Yuk, konsultasikan bisnismu melalui website can.co.id.