Hallo, Sahabat CAN Creative! Artificial Intelligence (AI) kini bukan lagi hal yang asing karena sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Kini, AI mulai merambah ke wilayah yang dulu dianggap eksklusif bagi manusia seperti menulis puisi, menciptakan karya seni, bahkan memberi masukan strategis dalam bisnis.

Di satu sisi, ini adalah kemajuan luar biasa. Tapi di sisi lain, muncul pertanyaan yang semakin sering kita dengar, apakah AI akan menjadi alat bantu terbaik manusia, atau justru perlahan mengambil alih peran manusia? Dalam artikel ini, CAN Creative sebagai Consultant IT akan menelaah dua sisi dari AI yaitu potensi dan risikonya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya!

Potensi AI

Sebelum mengetahui resiko AI untuk kehidupan sehari-hari, mari kita menelaah apa saja potensi yang akan muncul melalui AI sebagai berikut:

1. Meningkatkan Efisiensi Kerja dengan AI

AI kini tidak hanya sekadar alat bantu, tetapi telah menjadi kekuatan pendorong utama dalam meningkatkan efisiensi operasional di berbagai sektor. Dari perusahaan besar hingga usaha kecil, AI membantu mempercepat proses yang dulu memakan waktu lama. Misalnya, di sektor pemasaran, AI mampu menganalisis data pelanggan dan memberikan rekomendasi otomatis dalam hitungan detik. Memanfaatkan kemampuan untuk mengelola dan memproses data dalam jumlah besar, AI membantu pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat serta mengurangi kemungkinan kesalahan manusia.

2. Meningkatkan Produktivitas dengan AI

AI memiliki kemampuan luar biasa dalam mendorong produktivitas yang sebelumnya sulit dibayangkan oleh manusia. Dalam dunia kerja yang serba cepat, AI hadir untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan berulang, memberi lebih banyak waktu bagi tenaga kerja untuk fokus pada tugas yang lebih strategis dan kreatif. Maka dari itu produktivitas di berbagai sektor dapat meningkat, karena pekerja bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk berinovasi dan membuat keputusan penting.

3. AI Dalam Otomatisasi Proses Bisnis

AI telah mengubah cara kita memandang otomatisasi. Bukan hanya dalam produksi manufaktur, tetapi juga dalam bidang seperti layanan pelanggan, keuangan, dan pemasaran. Misalnya, chatbot yang digerakkan oleh AI kini menjadi standar dalam industri layanan pelanggan, karena mampu memberikan jawaban langsung untuk pertanyaan pelanggan tanpa campur tangan manusia. Selain itu, di bidang keuangan AI digunakan untuk otomatisasi dalam pemrosesan transaksi dan deteksi penipuan. Otomatisasi ini tidak hanya mengurangi beban kerja manusia, tetapi juga meningkatkan konsistensi dan akurasi hasil. Proses-proses yang dulunya memerlukan pengawasan manusia terus-menerus kini dapat dilakukan secara mandiri oleh sistem berbasis AI, membawa kecepatan dan efisiensi yang lebih tinggi ke dalam berbagai industri.

4. AI sebagai Asisten Pribadi

AI kini berkembang menjadi asisten pribadi yang semakin pintar dan membantu dalam banyak aspek kehidupan. Menggunakan perangkat seperti asisten suara, AI dapat mengatur jadwal, mengingatkan tentang tugas, atau bahkan membantu memesan makanan. Tidak hanya itu, AI juga mulai berperan dalam manajemen produktivitas pribadi dengan memberikan rekomendasi yang disesuaikan preferensi pengguna. Keunggulan AI sebagai asisten pribadi adalah kemampuannya untuk memahami pola perilaku dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan kita.

Resiko AI

Di balik berbagai potensi luar biasa tersebut, AI juga menyimpan risiko yang tak boleh diabaikan. Berikut resikonya:   

1. Risiko Keamanan dan Privasi

AI mengandalkan data dalam jumlah besar agar dapat bekerja secara optimal. Proses pengumpulan dan analisis data ini sering kali melibatkan informasi pribadi yang sangat sensitif. Tanpa perlindungan yang memadai, data tersebut bisa terekspos kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Potensi penyalahgunaan sangat besar, mulai dari pencurian identitas hingga manipulasi informasi yang bersifat personal. AI, jika tidak diawasi secara ketat, dapat berubah dari alat bantu menjadi ancaman terhadap hak privasi setiap individu.

2. Ketergantungan Kepada AI

AI telah meresap ke berbagai aspek kehidupan, mulai dari keputusan sehari-hari hingga strategi bisnis tingkat tinggi. Kemudahan yang ditawarkan teknologi ini sering kali membuat manusia terlena, sehingga kepekaan dan kemampuan analisis manual mulai berkurang. Ketika segala hal diserahkan pada sistem otomatis, peran manusia dalam proses pengambilan keputusan pun makin terpinggirkan. AI bukan hanya menggantikan pekerjaan, tetapi juga perlahan mengikis naluri berpikir kritis dan intuitif manusia. Ketergantungan ini bisa berujung pada kerentanan besar jika sistem mengalami gangguan atau gagal memahami konteks yang kompleks.

3. Otomatisasi

AI mendorong proses otomatisasi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Proses-proses yang dulunya melibatkan interaksi dan keputusan manusia kini bisa digantikan oleh AI yang berjalan terus-menerus tanpa henti. Namun, otomatisasi yang terlalu luas dapat mengurangi interaksi manusia dalam proses kerja. Ketika segala proses berjalan otomatis, ruang belajar dan pertumbuhan bagi manusia juga ikut tergerus.

4. Hilangnya Lapangan Pekerjaan

AI mempercepat pergeseran struktur tenaga kerja di banyak sektor industri. Pekerjaan yang bersifat rutin dan berulang mulai tergantikan oleh sistem yang dapat bekerja tanpa henti, tanpa lelah, dan tanpa gaji. Hal ini mengancam mata pencaharian jutaan pekerja, khususnya di bidang yang tidak menuntut keterampilan tinggi. AI memang membuka peluang kerja baru, namun tidak semua orang memiliki akses atau kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Jika tidak diantisipasi, hal ini dapat memperbesar kesenjangan sosial dan menciptakan ketidakstabilan ekonomi jangka panjang.

Kembali ke pertanyaan “AI: Yay or Nay?” Jawabannya mungkin tidak sesederhana ya atau tidak. AI bergantung pada siapa yang menggunakannya dan bagaimana digunakan. Jika dipakai secara bijak, AI bisa menjadi partner yang mendorong inovasi dan efisiensi. Tapi jika tidak digunakan secara bijak, AI bisa menimbulkan beberapa resiko.

Nah itu tadi merupakan penjelasan terkait “AI: Yay or Nay”. Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait persoalan tersebut atau pembuatan aplikasi maupun website? Tenang saja CAN Creative akan selalu siap membantumu, yuk konsultasikan bisnismu melalui website can.co.id.