Halooo Sahabat CAN Creative! Salah satu strategi marketing yang penting untuk diterapkan dalam meningkatkan brand awareness hingga penjualan adalah retargeting. Dalam dunia digital saat ini, banyaknya customer atau user yang hanya sekedar lewat saja di website tanpa mengambil tindakan di dalamnya. Nah, untuk mengatasi hal tersebut maka strategi retargeting perlu dilakukan oleh marketing agar customer tersebut kembali ke website itu dan berujung melakukan pembelian terhadap produk. Emmm kira-kira apa saja sih tips retargeting itu? Yuk simak penjelasan berikut ini ya!
Apa itu Retargeting?
Retargeting adalah strategi yang dilakukan untuk menyasar audiens yang pernah mengunjungi website Anda tetapi belum pernah melakukan pembelian. Dengan menggunakan strategi retargeting, maka iklan akan ditampilkan pada website selanjutnya yang orang tersebut kunjungi. Iklan tersebut diharapkan daapat menarik perhatian auediens untuk kembali mengunjungi website dan melakukan pembelian.
Strategi Retargeting
Berikut merupakan strategi retargeting agar dapat meningkatkan penjualan pada bisnis dengan maksimal yaitu sebagai berikut:
1. Kenali Konsumen
Penting untuk mengetahui siapa saja target market customer potensial Anda. Hal ini berguna untuk mengetahui strategi marketing yang akan dijalankan. Iklan yang ditampilkan pada calon customer juga sebaiknya sesuai dengan segementasi mereka. Sebagai contohnya jika target segmentasi customer Anda wanita maka buatlah iklan dengan visual dan perpaduan warna yang menarik. Sedangkan jika terget market Anda adalah laki-laki maka Anda dapat menampilkan iklan yang langsung to the point tanpa bertele-tele sehingga calon customer tidak merasa membuang waktu ketika membaca iklan tersebut. Dengan begitu, mengenali dan membuat segmentasi customer, maka perusahaan dapat menciptakan pengalaman beriklan yang persuasif melalui highlight produk atau layanan yang sebelumnya telah dilihat oleh customer ketika mereka mampir ke website Anda.
2. Menggunakan Jangka Waktu Tertentu
Strategi retargeting yang dijalankan tidak langsung menghasilkan konversi penjualan yang tinggi. Butuh waktu agar strategi tersebut diterima oleh customer dan mampu mempengaruhi mereka untuk membeli atau berlangganan dengan produk Anda. Mengatur durasi retargeting selama 30 hingga 90 hari dapat menjadi salah satu preferensi yang dapat dipilih. Setelah jangka waktu tersebut, dapat dilakukan penilaian terhadap jenis retargeting seperti apa yang paling banyak menghasilkan konversi penjualan di website.
3. Melakukan Eksperimen Iklan
Eksperimen iklan dibutuhkan agar strategi retargeting dapat berjalan dengan optimal dan terus mengalami perkembangan ke depannya. Apabila hasil penerapan strategi retargeting dengan jangka waktu tersebut menunjukkan hasil yang positif maka Anda dapat menambah durasi ke depannya. Namun, jika hasil ditunjukkan tidak begitu baik, maka Anda dapat mengganti jenis iklan sesuai dengan segmentasi dan preferensi customer.
4. Menerapkan Strategi A/B Testing untuk Setiap Iklan
A/B testing merupakan metode untuk membandingkan dua pilihan dari tampilan iklan sebelum secara resmi diunggah. A/B testing dapat dilakukan kembali setelah iklan diunggah melalui Facebook Ads dan Google Ads untuk keperluan menilai efektivitas iklan. Dari kedua opsi iklan yang diuji melalui A/B testing, maka dapat diketahui kira-kira iklan mana yang mampu meningkatkan jumlah pengunjung serta tingkat konversi penjualan di website.
5. Menggunakan Copywriting yang Persuasif
Iklan yang ditampilkan kepada calon customer melalui strategi retargeting harus memiliki deskripsi yang menarik dan persuasif. Copywriting dapat berupa kata-kata yang padat, menonjol, berbobot, namun tetap menarik dan kekinian.
6. Menentukan Goals atau Campaign Objective
Sebelum menjalankan strategi retargeting sebaiknya menentukan terlebih dahulu apa goals yang ingin dicapai apakah untuk meningkatkan traffic atau conversions (konversi penjualan). Jika tujuan utama menerapkan strategi retargeting adalah untuk meningkatkan traffic maka pada CTA dapat disematkan tautan yang mengarahkan landing page pada homepage website. Namun, jika tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan conversions maka CTA dapat diarahkan untuk menuntun calon customer pada laman pembelian atau etalase produk.
Itu tadi merupakan penjelasan tentang strategi retargeting. Bagaimana, sudah jelaskan terkait retargeting? Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait retargeting, pembuatan aplikasi mobile ataupun website kami dari CAN Creative selalu siap membantumu. Yuk, segera konsultasikan bisnismu melalui website can.co.id