Hallo Sahabat CAN Creative! Social media analytics adalah proses mengumpulkan dan menganalisis data berbagai platform media sosial untuk memahami perilaku audiens, mengukur kinerja konten, dan menentukan strategi marketing yang tepat. Memahami data ini, Anda bisa tahu postingan seperti apa yang paling disukai, kapan waktu terbaik untuk upload konten, serta bagaimana cara meningkatkan interaksi dengan pengikut Anda.

Melalui artikel ini, CAN Creative membahas berbagai jenis social media analytics  yang harus dipahami agar strategi media sosial Anda lebih efektif, terarah, dan berdampak besar bagi bisnis.

Apa Itu Social Media Analytics?

Social media analytics adalah proses mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data dari berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok, atau X untuk memahami kinerja akun maupun konten. Melalui analisis ini, perusahaan dapat mengetahui bagaimana audiens berinteraksi dengan setiap unggahan yang dibagikan. Data yang dikumpulkan mencakup berbagai metrik seperti jumlah tayangan, engagement rate, hingga pertumbuhan pengikut dari waktu ke waktu. Informasi tersebut memberikan gambaran menyeluruh mengenai efektivitas strategi komunikasi digital yang dijalankan. Pemahaman ini menjadi dasar penting untuk menilai sejauh mana konten mampu menarik perhatian dan membangun hubungan dengan audiens.

Analisis media sosial juga membantu marketer dalam mengidentifikasi tren dan preferensi pengguna secara lebih akurat. Hasilnya dapat digunakan untuk menentukan jenis konten yang paling diminati serta waktu terbaik untuk melakukan publikasi. Pendekatan berbasis data ini membuat strategi pemasaran digital lebih terarah, efisien, dan selaras dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai.

4 Jenis Social Media Analytics yang Wajib Dipahami

Empat jenis analisis media sosial membantu marketer memahami data, mengoptimalkan strategi, dan meningkatkan hasil kampanye berikut ini :

1. Descriptive Analytics

Descriptive analytic berfokus pada penyajian data historis untuk menjelaskan apa yang telah terjadi di media sosial. Jenis analisis ini membantuk Anda melihat performa kampanye melalui metrik seperti jumlah like, komentar, share, dan followers. Informasi tersebut menggambarkan seberapa besar interaksi audiens terhadap konten yang dipublikasikan. Hasil dari analisis ini menjadi dasar penting untuk mengevaluasi efektivitas strategi yang sudah dijalankan. Selain itu, data deskriptif juga membantu memahami tren umum yang terjadi dalam periode tertentu.

Hasil descriptive analytics memudahkan dalam melihat pola perilaku audiens dari waktu ke waktu. Misalnya, jenis konten mana yang palung banyak menarik perhatian atau waktu posting yang paling efektif. Melalui analisis ini tidak memberikan alasan mengapa suatu terjadi, tetapi menjadi langkah awal sebelum melakukan analisis selanjutnya. Pemahaman terhdap hasil deskriptif  membantu bisnis dalam merumuskan arah strategi selanjutnya agar lebih terarah. Informasi yang dihasilkan juga dapat menjadi tolak ukur performa.

2. Diagnostic Analytics

Diagnostic analytics berfungsi untuk menjelaskan penyebab di balik hasil yang diperoleh dari analisis deskriptif. Melalui analisis ini dapat mengetahui alasan mengapa engagement meningkat atau menurun. Analisis ini biasanya melibatkan perbandingan antar periode, segmentasi audiens, atau uji performa konten. Tujuannya untuk menemukan faktor- fator yang memengaruhi keberhasilan atau kegagalan strategi. Analisis ini membuat keputusan yang diambil menjadi lebih berbasis data dari pada asumsi.

Hasil diagnostic analysis membantu tim memahami pola yang terjadi sesuai data. Misal, penurunan jangkauan bisa disebabkan oleh waktu unggah yang kurang tepat atau perbuahan tren audiens. Informasi seperti ini yang sangat penting untuk memperbaiki strategi agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Melalui proses analisis penyebab, Anda dapat melakukan perbaikan lebih cepat dan efisien. Hasilnya memberikan strategi media sosial yang konsisten dan relevan bagi audiens.

3. Predictive Analytics

Predictive analytics membawa analisis  Anda dari melihat masa lalu ke meramal masa depan. Jenis analitik ini menggunakan data historis, tren, dan algortima statistik untuk memproyeksikan hasil di masa depan. Teknologi seperti machine learning sering dimanfaatkan untuk mengidentifikasi trens interaksi atau perilaku audiens. Tujuannya memberikan estimasi terukur tentang apa yang kemungkinan besar akan terjadi.  Hasil prediksi membantu Anda untuk menentukan arah konten dan strategi kampanye yang lebih efektif. Oleh karena itu ketepatan membaca data historis menjadi kunci keberhasilan analisis prediktif.

Kemampuan memperediksi tren memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Misal, topik apa yang akan menjadi tren dibulan  depan. Prediksi ini juga membantu mengoptimalkan penggunaan anggaran iklan agar lebih efisien. Selain itu, analisis ini dapat memperkuat hubungan dengan audiens karena konten yang disajikan terasa lebih relevan. Strategi predictive analytics menciptakan peluang pertumbuhan yang lebih berkelanjutan bagi bisnis

4. Prescriptive Analytics

Prescriptive analytics merupakan tahap lanjutan dari analisis data yang memberikan rekomendasi tindakan terbaik. Fokus utamanya adalah membantu Anda dalam menentukan langkah terbaik yang harus diambil berdasarkan hasil analisis sebelumnya. Jenis analisis ini menggabungkan data historis, prediksi, serta algoritma optimasi untuk menghasilkan solusi strategis. Penerapannya sering digunakan untuk menyarankan strategi iklan, konten, caption, hashtag, ataupun waktu publikasi yang paling efektif. Keputusan yang diambil menjadi lebih cepat dan tepat karena berbasi rekomendasi data.

Pendekatan preskriptif membuat proses pengambilan keputusan lebih efiesien dan terarah. Misalnya, sistem analitik dapat menyarakan jenis kampanye yang memiliki potensi konversi tinggi. Hasil analisis ini membantu memaksimalkan hasil tanpa harus melakukan banyak percobaan. Prescriptive analytics juga dapat digunakan untuk menilai risiko dan peluang dalam setiap keputusan pemasaran. Penerapan analisis  ini mendukung terciptanya strategi digital yang adaptif serta berorientasi pada hasil nyata.

Keempat jenis social media analytics memiliki peran penting dalam membangun strategi pemasaran digital yang efektif dan berkelanjutan. Descriptive analytics membantu memahami apa yang telah terjadi, sedangkan diagnostic analytics menjelaskan alasan di balik hasil tersebut. Predictive analytics kemudian memanfaatkan data masa lalu untuk memperkirakan tren dan peluang di masa depan. Prescriptive analytics melengkapi keseluruhan proses dengan memberikan rekomendasi tindakan terbaik berdasarkan hasil analisis sebelumnya. Kombinasi keempat jenis analisis ini memungkinkan perusahaan membuat keputusan yang lebih tepat, cepat, dan berbasis data. Penerapan social media analytics secara menyeluruh membantu bisnis meningkatkan performa digital, memperkuat hubungan dengan audiens, serta mencapai tujuan pemasaran dengan lebih efisien.

Bagaimana sobat mengenai artikel kali ini? Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait persoalan tersebut atau pembuatan aplikasi ataupun website? Tenang saja CAN Creative akan selalu siap membantumu, yuk konsultasikan bisnismu melalui website can.co.id.