Haloo Sahabat CAN Creative! Peluang bisnis saat ini akan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Istilah baru dalam dunia bisnis seperti technopreneurship hadir untuk menjelaskan aktivitas bisnis yang memanfaatkan teknologi canggih untuk membuka peluang bisnisnya. CAN Creative sebagai Consultant IT akan mengupas tuntas terkait technopreneurship mulai dari apa itu technopreneurship dan apa saja tips menjadi technopreneurhsip pada artikel berikut ini. Yukkk tunggu apalagii, segera baca artikel berikut dan semoga bermanfaat yaa!

Apa itu Technopreneurship?

Technopreneurship merupakan istilah yang berasal dari kata technology dan entrepreneur. Technopreneurship merupakan usaha dengan menggabungkan kecanggihan teknologi dengan kemampuan berwirausaha yang dimiliki untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan. Pada umumnya, technopreneurship memiliki karakteristik yaitu transformasi dan integrasi teknologi dalam hampir setiap kegiatan operasional bisnisnya. Biasanya technopreneur berasal dari kalangan anak muda karena generasi mereka lebih akrab dengan teknologi serta mempunyai beragam ide inovasi dan memiliki kreativitas yang tinggi.

Tips Menjadi Technopreneurship Sukses

Setelah mengetahui penjelasan terkait technopreneuship, berikut ini terdapat beberapa tips untuk menjadi technopreneuship yang sukses dan siap bersaing di dunia bisnis yaitu sebagai berikut:

1. Mencari Ide Bisnis

Pemanfaatan teknologi merupakan kunci dari technopreneurship itu sendiri. Banyak bisnis muncul bermula dari sebuah ide atau gagasan. Ide pada bisnis bisa datang dari mana saja bahkan Anda bisa memulai bisnis dari sesuatu yang sangat sederhana. Bisa jadi masalah yang Anda atau orang lain hadapi dapat menjadi ide bisnis. Beragkat dari hal itu, Anda dapat mengembangkannya menjadi sebuah bisnis yang merepresentasikan arti technopreneur yang sesungguhnya.

2. Paham Teknologi

Menjadi seorang technopreneur harus paham tentang teknologi yang digunakan dalam bisnis yang akan dijalankan. Setidaknya Anda harus tahu apa itu website, web hosting, domain dan hal-hal terkait dengan toko online itu sendiri. Selain paham akan hal tersebut, Anda juga harus paham dengan produk yang dijual.

3. Kenali Market

Technopreneur tidak hanya perihal tentang pemanfaatan teknologi dalam bisnis tetapi juga harus memahami bahwa teknologi tersebut pada dasarnya digunakan untuk melayani atau menjangkau market bisnisnya. Seorang technopreneur harus tahu siapa market bisnisnya. Siapa orang yang membutuhkan produk tersebut, itulah market yang harus difokuskan. Dari hal tersebut, Anda dapat merancang strategi bisnis yang efektif untuk menjangkau dan menarik perhatian customer.

4. Membangun Tim

Membangun bisnis awalnya dilakukan oleh satu orang dan dijalankan sendirian. Ketika bisnis tersebut masih kecil dan modal sangat terbatas disitulah tantangannya. Technopreneur tidak terlepas dari kegigihan untuk meraih impian dalam dunia bisnis terutama teknologi. Meskipun demikian, sepintar dan sekuat apapun pelaku bisnis pasti terdapat keterbatasan apabila bisnis yang dijalankan dilakukan oleh satu orang saja. Oleh karena itu, perlu membangun sebuah sistem. Dalam menjalankan sistem tersebut, Anda membutuhkan tim untuk membantu banyak hal dalam menjalankan bisnis Anda.

5. Mencari Modal

Pada umumnya bisnis berbasis teknologi bisa dimulai dengan modal yang relatif kecil. Semakin besar modal yang dimiliki maka semakin banyak pula yang bisa dilakukan. Jika Anda berkeinginan membuat bisnis online, modal merupakan hal utama dalam menentukan kualitas website yang dibuat nanti. Seberapa bagus tampilannya, apa saja fitur yang dimiliki dan seberapa cepat website dapat diakses, hal seperti ini membutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk mendapatkan modal tersebut, Anda bisa memulainya dari uang tabungan sendiri atau mencari investor. Namun, jika ingin meminjam uang sebagai modal bisnis, sebaiknya diperhitungkan dengan cermat agar tidak terjebak pada hutang yang tidak produktif.

6. Pasarkan Bisnis

Setelah memiliki produk, segera mulailah untuk memasarkannya. Tanpa memasarkannya, orang-orang tidak akan tahu bahwa itu merupakan produk Anda. Sesuai dengan technopreneurship, sebaiknya memasarkan produk dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Pada umumnya memasarkan produk dapat dilakukan melalui banyak cara seperti SEO, media sosial atau forum online. Selain itu, ada juga iklan berbayar seperti Google Ads, Facebook Ads atau sejenisnya. Dengan memahami pengertian technopreneurship sepenuhnya, Anda dapat melihat media apa yang paling cocok untuk bisnis Anda.

7. Hilangkan Ego

Technopreneurship mengajarkan bahwa seorang pelaku bisnis harus realistis. Ego tidak hanya menghambat technopreneur untuk bekerja sama tetapi juga membuat terjebak pada nilai-nilai lama yang mungkin sudah tidak lagi relevan dengan zaman. Oleh karena itu, seorang technopreneur harus bisa menghilangkan egonya agar bisa megambil keputusan dengan lebih objektif dan realistis. Arti technopreneurship sebagai gambaran dari pengusaha teknologi mengajarkan kepada pelaku bisnis untuk aktif mengembangkan diri dan merangkul perubahan untuk meraih keuntungan. Namun perlu diketahui, bahwa adopsi teknologi memang tidak selalu mudah. Tanpa sistem yang baik, teknologi justru bisa membuat banyak hal menjadi lebih rumit.

Itu tadi merupakan penjelasan terkait technopreneurship. Technopreneurship memiliki peran yang penting dalam penggunaan teknologi untuk memenuhi berbagai kebutuhan agar orang-orang dapat terhubung satu sama lain. Selain itu, technopreneurship dapat menciptakan kesempatan kerja bagi banyak orang. Bisnis ini mempunyai potensi yang sangat besar sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja untuk menjalankan operasi bisnis. Bagaimana pasti sudah paham kan terkait technopreneurship? Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait technopreneurship atau ingin melakukan pembuatan aplikasi mobile ataupun website namun tidak tahu harus pergi kemanaa?? Tenanggg sajaaaa kami dari CAN Creative selalu siap membantumu. Yuk, segera konsultasikan bisnismu melalui website can.co.id