Hallo sahabat CAN Creative? Siapa nih disini yang hobinya checkout, dan suka khilaf saat tanggal cantik seperti 10.10. Hihi, merebaknya marketplace dan toko online yang kini banyak bermunculan tentunya semakin memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya bukan? Hal ini juga membawa angin segar bagi kemajuan dunia e-Commerce Indonesia. Di Indonesia sendiri, nama-nama seperti Tokopedia, OLX dan Blibli merupakan beberapa startup e-Commerce yang telah menjelma menjadi situs e-Commerce raksasa di Indonesia. Namun jika kita menilik lebih jauh, tahukah Anda bahwa diantara situs e-Commerce tersebut memiliki ciri yang berbeda satu dengan yang lain? Jika Anda mau membandingkan diantaranya, hal ini tidak akan bisa dilakukan, karena ketiga marketplace e-Commerce tersebut tidak saling bersaing serta memiliki model bisnis yang berbeda. Lalu seperti apakah sebenarnya model-model bisnis e-Commerce yang ada di Indonesia? Berikut ini CAN Creative hadirkan ulasannya.
1. Business to Business (B2B)
Model bisnis e-Commerce yang pertama adalah Business to Business (B2B) yang merupakan salah satu bisnis terbesar dengan meliputi berbagai transaksi yang dilakukan antar Perusahaan atau jenis usaha. B2B adalah salah satu transaki terbaik. Baik secara elektronik dan juga jasa. Hal ini di karenakan sebuah kelompok yang memang menjalankan bisnis serta bukan konsumen perorangan. Konsumen yang berada dalam model bisnis B2B belum tentu merupakan konsumen end user dari barang atau layanan yang dibelinya. Mereka bisa saja adalah reseller yang lalu akan menjualnya pada konsumen lain. Oleh karena itu, model bisnis B2B ini cenderung mempunyai siklus penjualan yang lebih panjang. Selain itu, upaya pemasaran yang diperlukan untuk menarik minat konsumen pun tentu berbeda dengan model lainnya. Perusahaan yang bergerak dengan model bisnis ini biasanya akan menawarkan produknya dalam bentuk inventarisasi perusahaan, seperti alat pabrik, alat kantor, dan perlengkapan industri lainnya.
2. Business to Consumer (B2C)
B2C merupakan model bisnis e-Commerce yang paling banyak ditemui di Indonesia. Mereka akan menjual produknya pada konsumen end user. Mereka yang bergerak dengan model bisnis ini akan menawarkan produk dan layanan yang sangat beragam. Mulai dari kebutuhan primer, hingga tersier. Berkebalikan dari B2B, model bisnis ini tidak membutuhkan usaha pemasaran yang berat. Konsumen umumnya juga tidak membutuhkan waktu lama untuk ingin membeli dari bisnis Business to Consumer. Namun, kebanyakan konsumen B2C hanya mengecer. Selain itu, loyalitas konsumen dalam jenis e-Commerce ini biasanya rendah. Seperti yang Anda ketahui, perusahaan yang bergerak dalam bidang Business to Consumer menawarkan produk dan layanan beragam. Mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga hiburan.
3. Consumer to Consumer (C2C)
Sesama konsumen juga dapat saling jual-beli barang. Inilah yang menjadi ciri model bisnis C2C. Para pelaku bisnis Consumer to Consumer biasanya bergantung pada situs listing iklan, marketplace, dan forum untuk memasarkan barangnya. Di Indonesia, jenis e-Commerce ini sering ditemukan di OLX, Kaskus, Shopee. Salah satu keuntungan yang didapatkan konsumen dari C2C adalah tidak perlu membuka toko fisik. Mereka hanya perlu membuka toko online, lalu tinggal menunggu pembeli menghampiri dagangannya. Dengan keadaan seperti ini, konsumen tidak perlu mengeluarkan modal banyak untuk membangun sebuah toko atau menyewatoko dengan berbagai perlengkapan di dalamnya.
4. Consumer to Business (C2B)
C2B merupakan model bisnis yang dilakukan oleh konsumen ke pihak perusahan. Berbeda dengan C2C yang menawarkan produk dagangan. C2B pada umumnya akan menawarkan jasanya kepada konsumen. Selain itu, mereka yang berstatus sebagai freelance pun termasuk dalam kategori bisnis ini. Mereka yang bergerak dalam bisnis C2B akan memasarkan keahliannya dengan memanfaatkan website. Walaupun pelaku dari bisnis ini adalah seorang konsumen, namun model bisnis ini memerlukan upaya pemasaran yang sangat tinggi. Kenapa? Karena kompetitornya sangat banyak sekali, dan perusahaan akan cenderung memilih penyedia jasa yang berkualitas dan murah.
Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, menjalankan suatu bisnis menjadi lebih mudah karena banyak sekali metode atau cara yang dilakukan agar proses bisnis tersebut dapat berjalan dengan sangat baik. Disisi lain sebelum Anda menjalankan bisnis tersebut, Anda juga harus mengetahui model bisnis seperti apa yang nantinya akan Anda jalankan dengan mengikuti trend perkembangan bisnis saat ini. Jadi, model bisnis seperti apa yang menjadi pilihan terbaik Anda? Tentukan sekarang juga ya. Apabila Anda belum memiliki software untuk menjalankan bisnis tersebut, hubungi IT Consultant CAN Creative yang siap mewujudkan ide Anda.