Halooo Sahabat CAN Creative! Menjaga keamanan data perusahaan merupakan hal yang perlu dilakukan karena saat ini marak terjadi ancaman baru terhadap keamanan data perusahaan baik itu informasi karyawan, informasi pembayaran customer, hingga strategi bisnis. Kejadian seperti ini mungkin terdengan seperti konsep sederhana, tetapi ada beberapa insiden pelanggaran data yang saat ini perlu diantisipasi perusahaan. Lantas apa saja tips menjaga kemanan data perusahaan? Tenang saja CAN Creative sebagai Consultant IT akan memberikan penjelasan terkait persoalan tersebut pada artikel dibawah ini. Yukk simak tipsnya dan semoga bermanfaat!
Apa itu Data Loss Prevention (DLP)?
Data Loss Prevention (DLP) merupakan suatu rangkaian kebijakan, proses dan teknologi yang digunakan untuk melindungi data dari akses, penggunaan, atau penyebaran yang tidak sah. Oleh karena itu, keamanan data menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga. Kebocoran data pada umumnya terjadi karena berbagai faktor mulai dari human error, serangan cyber, hingga bencana alam. Kebocoran data dapat menimbulkan berbagai macam kerugian yang sangat besar bagi perusahaan baik dari segi finansial maupun reputasi.
Tips Menjaga Data Loss Prevention (DLP)
Setelah mengetahui penjelasan terkait Data Loss Prevention (DLP), selanjutnya ada beberapa tips untuk mejaga data perusahaan agar tetap aman yaitu sebagai berikut:
1. Backup Data Secara Berkala
Backup data secara berkala adalah salah satu langkah penting dalam menjaga Data Loss Prevention (DLP). Backup berkala memastikan bahwa salinan data terbaru selalu tersedia, sehingga jika terjadi kehilangan data, pemulihan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif. Perusahaan yang melakukan backup rutin, dapat meminimalkan risiko kehilangan data akibat insiden seperti serangan cyber, kegagalan perangkat keras, atau kesalahan manusia. Selain itu, backup yang teratur juga memungkinkan perusahaan untuk memenuhi persyaratan kepatuhan dan regulasi yang mungkin mengharuskan penyimpanan data jangka panjang. Proses backup yang dijadwalkan secara rutin dan otomatis membantu memastikan bahwa semua data penting diduplikasi tanpa perlu intervensi manual, meningkatkan keandalan dan konsistensi perlindungan data.
2. Melakukan Enkripsi Data
Melakukan enkripsi data adalah langkah krusial dalam menjaga Data Loss Prevention (DLP) karena melindungi informasi sensitif dari akses yang tidak sah. Enkripsi mengubah data menjadi format yang tidak dapat dibaca tanpa kunci deskripsi yang tepat, sehingga meskipun data dicuri atau disadap, informasi tersebut tetap aman dan tidak bisa digunakan oleh pihak yang tidak berwenang. Dengan enkripsi, baik data yang sedang dikirim melalui jaringan maupun yang disimpan di dalam sistem akan terlindungi. Selain itu, enkripsi membantu perusahaan mematuhi regulasi dan standar keamanan data, seperti GDPR dan HIPAA, yang mewajibkan perlindungan terhadap data pribadi dan sensitif. Implementasi enkripsi yang efektif juga meningkatkan kepercayaan customer dan mitra bisnis karena menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keamanan data mereka.
3. Mengelola Akses Data
Mengelola akses data bertujuan untuk memastikan bahwa hanya pihak yang berwenang yang dapat mengakses informasi penting. Dengan mengimplementasikan kontrol akses berbasis peran (Role-Based Access Control/RBAC), perusahaan dapat mengatur siapa yang memiliki hak untuk melihat, mengedit, atau menghapus data tertentu berdasarkan posisi dan tanggung jawab mereka. Langkah ini membantu meminimalkan risiko kebocoran data akibat akses yang tidak sah atau kesalahan manusia. Selain itu, penggunaan autentikasi multi-faktor (Multi-Factor Authentication/MFA) memperkuat keamanan dengan menambahkan lapisan perlindungan ekstra saat pengguna mencoba mengakses data. Secara keseluruhan, pengelolaan akses data yang baik memastikan perlindungan yang optimal terhadap informasi sensitif dan membantu perusahaan memenuhi regulasi keamanan yang berlaku.
4. Memantau Aktivitas Jaringan
Memantau aktivitas jaringan adalah langkah kritis dalam menjaga Data Loss Prevention (DLP) karena memungkinkan deteksi dini terhadap aktivitas mencurigakan yang bisa mengancam keamanan data. Dengan monitoring yang terus-menerus, perusahaan dapat mengidentifikasi dan merespons potensi pelanggaran keamanan sebelum data hilang atau dicuri. Alat pemantauan jaringan dapat mencatat lalu lintas data, mendeteksi anomali, dan memberikan peringatan real-time tentang perilaku yang tidak biasa. Selain itu, pemantauan yang efektif juga membantu dalam forensik keamanan dengan menyediakan log dan jejak audit yang dapat dianalisis setelah insiden terjadi. Melalui pemantauan aktivitas jaringan, perusahaan dapat memperkuat postur keamanan mereka, memastikan bahwa data sensitif tetap terlindungi, dan mematuhi persyaratan regulasi yang relevan.
5. Melakukan Pelatihan Keamanan Data
Melakukan pelatihan keamanan data bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan karyawan tentang praktik-praktik terbaik dalam melindungi data. Dengan pelatihan yang teratur, karyawan dapat memahami potensi ancaman seperti phishing, malware, dan teknik rekayasa sosial, serta cara mengidentifikasi dan menghindarinya. Pelatihan ini juga mencakup prosedur penanganan data yang aman, penggunaan kata sandi yang kuat, dan pentingnya mengikuti kebijakan keamanan perusahaan. Selain itu, pelatihan keamanan data membantu menciptakan budaya keamanan di dalam perusahaan, di mana setiap individu merasa bertanggung jawab atas perlindungan data. Akhirnya, pelatihan yang baik memastikan bahwa karyawan siap menghadapi situasi darurat dan mengetahui langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah atau mengatasi insiden keamanan data.
6. Melakukan Audit Keamanan Data
Melakukan audit keamanan data adalah langkah penting dalam menjaga Data Loss Prevention (DLP) karena membantu mengidentifikasi kelemahan dan kerentanan dalam sistem keamanan. Audit ini melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap kebijakan, prosedur, dan teknologi yang digunakan untuk melindungi data, memastikan bahwa semuanya berfungsi sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku. Melalui audit, perusahaan dapat menemukan area yang membutuhkan perbaikan, seperti konfigurasi yang salah atau perlindungan yang tidak memadai. Selain itu, audit keamanan data membantu memverifikasi bahwa praktik keamanan yang ada dijalankan secara konsisten dan efektif oleh seluruh karyawan. Hasil audit memberikan wawasan berharga yang dapat digunakan untuk memperbarui dan meningkatkan strategi keamanan, sehingga risiko kehilangan data dapat diminimalkan secara proaktif.
Nahh itu tadi merupakan penjelasan terkait tips menjaga Data Loss Prevention (DLP). Di era yang serba digital seperti saat ini menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, keamanan data menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga. Bagaimana pasti sudah paham kan terkait Data Loss Prevention (DLP)? Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait Data Loss Prevention (DLP) atau ingin melakukan pembuatan aplikasi mobile ataupun website namun tidak tahu harus pergi kemanaa?? Tenanggg sajaaaa kami dari CAN Creative selalu siap membantumu. Yuk, segera konsultasikan bisnismu melalui website can.co.id