Hai sobat CAN Creative, pernah gak sih kalian merasa kalau konten-konten yang ditawarkan di Youtube itu relevan sekali dengan minat kita. Mungkinkah Youtube tahu apa isi hati dan pikiran kita padahal kita tidak pernah memberi tahu apa yang kita sukai ke Youtube. Mungkinkah Youtube memiliki mata-mata yang mengintai kehidupan kita ? Temukan jawabannya disini ya sobat CAN, karena di artikel ini akan menjawab pertanyaan pertanyaan itu semua.
Saat ini siapa sih yang tidak menggunakan Youtube ? Menurut DataIndonesia.id, Youtube menjadi platform yang menarik perhatian masyarakat dengan banyak pengguna kira-kira 2,56 miliar pengguna. Indonesia menempati posisi ketiga dengan 127 pengguna Youtube. Untuk peringkat pertama dan kedua diduduki oleh negara India (467 juta pengguna) dan Amerika Serikat (240 juta pengguna). Dari data tersebut membuktikan tingginya pengguna Youtube di Indonesia yang membuat masyarakat Indonesia tertarik untuk terjun menjadi content creator di platform ini. Namun sebelum itu, kita harus berusaha untuk memahami pasar Youtube dengan memahami algoritma yang ada. Dengan memahami itu semua maka channel Youtube yang dibangun akan lebih mudah masuk ke pasar Youtube.
Pengertian Algoritma
Algoritma adalah sekumpulan aturan matematika yang menentukan bagaimana sekelompok data berperilaku. Algoritma Youtube dapat membantu dalam menentukan hasil pencarian dan iklan. Algoritma Youtube akan selalu berubah dan tidak ada cara untuk bisa mengetahui setiap detail perubahan itu. Algoritma biasanya akan menentukan iklan Youtube dan penempatan konten. Itulah sebabnya dengan adanya algoritma akan memudahkan kita untuk tahu konten yang tepat bagi penggunanya. Algoritma Youtube menjadi cara teknis untuk memilah unggahan mana yang tepat berdasarkan kriteria tertentu, sehingga pengguna akan disuguhi postingan yang mereka inginkan dan terus mengikuti postingan yang spesifik itu.
Algoritma Platform YouTube
Berikut penjelasan cara kerja salah satu Youtube yaitu Youtube. Algoritma Youtube merupakan sistem kerja media Youtube dalam menentukan video mana yang berkualitas baik dan layak. Jika video tersebut berkualitas baik dan layak maka akan direkomendasikan oleh Youtube agar ditonton oleh pengguna. Namun mengapa harus ada sistem seperti itu? Bukankah setiap video memiliki hak untuk ditonton? Jawabannya memang benar semua video memiliki hak untuk ditonton, namun setiap menit selalu ada video baru yang diunggah ke Youtube. Karena terlalu banyaknya konten, maka Youtube membantu pengguna untuk mudah mendapatkan video yang relevan dengan cara memfilter menggunakan sistem algoritma Yutube.
Youtube sudah berdiri kurang lebih 15 tahun, dan sudah mengalami beberapa algoritma. Berikut algoritma Youtube dari tahun 2005 hingga sekarang.
Tahun 2005 – 2011, algoritma Youtube difokuskan pada jumlah klik dan viewsnya. Semakin banyak jumlah klik dan views maka semakin direkomendasikan oleh Youtube. Namun karena hanya mengaju pada klik dan jumlah tayangan, maka semakin banyak video dengan judul clickbait yang membuat penonton merasa tertipu.
Tahun 2012 – 2014, Youtube memperbaiki algoritmanya, jika sebelumnya berdarkan jumlah klik banyak namun durasi menonton sedikit. Di tahun 2012 ini algoritmanya berfokus pada lamanya waktu menonton. Jika durasi menonton pada suatu video tinggi maka video tersebut akan lebih direkomendasikan oleh Youtube.
Tahun 2015 – 2016, Youtube mengembangkan algoritmanya yang menambah fokus di bagian personalisasi pengguna. Maksudnya, Riwayat video yang ditonton, dan dicari pengguna akan mempengaruhi video rekomendasi video selanjutnya. Youtube juga melakukan filterisasi tentang apa saja yang disukai dan tidak disukai pengguna sehingga pengguna dapat mudah menemukan video yang relevan dengan dirinya sendiri.
Tahun 2016 – Sekarang, Saat ini monetisasi ads di Youtube semakin tinggi dan menambah pengguna Youtube semakin bertambah pula untuk mencari cuan diplatform ini. Maka dari itu Youtube membuat kebijakan berupa peraturan pedoman komunitas. Youtube juga membatasi video yang kurang pantas seperti mengandung SARA, sadis, dan lainnya. Jadi sebanyak apapun subscriber yang dimiliki, jika didalam channel tersebut terdapat konten yang melanggara aturan maka Youtube akan melakukan demonetisasi channel tersebut.
Setelah perkembangan algoritma dari tahun ke tahun, Youtube saat ini memiliki algoritma terbaru yaitu adanya Youtube Short atau video pendek ala Youtube. Beranda Youtube juga semakin dipersonalisasi dimana video yang muncul didasarkan pada data demografi yang Youtube kumpulkan tentang dirimu sendiri berdasarkan minat, survey, dan histori yang ditonton. Suggested video di Youtube didasarkan pada video yang sering ditonton bersamaan relevansi antar video tersebut dan Riwayat tontonan pengguna itu sendiri. Sedangkan untuk fitur search atau pencarian, yotube menampikan video yang memiliki keyword yang relevan dengan judul, deskripsi, dan memiliki waktu tonton yang tinggi. Untuk fitur trending, Youtube memfilternya berdasarkan negara, jumlah penayangan, dan tingkat pertumbuhan views.
Dampak Positif dan Dampak Negatif Algoritma YouTube
Setelah mengetahui apa itu algoritma Youtube beserta cara kerjanya, kita akan membahas apa saja sih dampak dari adanya algoritma Youtube ini. Algoritma Youtube ini seperti pisau bermata dua artinya bisa berdampak positif dan juga berdampak negatif. Berikut adalah dampak positif dan negatif dari adanya algoritma Youtube.
Dampak positif :
- Home page pengguna akan menjadi lebih tersorot pada apa yang diminati dan relevan dengan diri sendiri
- Perusahaan Youtube memiliki data penggunanya yang mudah dikumpulkan
- Strategi marketing di Youtube menjadi lebih mudah sehingga para bisnisman dan advestiser akan mudah mengiklankan produknya pada calon customer
Dampak negatif
- Kurang bebas dalam mengeksplor postingan diluar minat
- Data pribadi lebih mudah diketahui yang memungkinkan adanya resiko kebocoran data
Cara Optimalisasi Konten
Walau memiliki dampak negatif, kita tetap bisa lho memanfaatkan algoritma Youtube ini untuk kepentingan marketing di platform Youtube. Berikut adalah cara untuk mengoptimalkan konten kita :
1. Membuat video pendek atau YoutubeShort
Saat ini video pendek sudah menjadi makanan sehari-hari di media sosial. Di Instagram, TikTok, Youtube sudah menyediakan konten short video/reels. Youtube menamai video pendek ini dengan nama Youtube Short. Pemasar bisa mengambil kesempatan ini untuk menarik calon customer. Membuat Youtube Short juga menghemat waktu pembuatan dan sumber daya yang lebih sedikit. Jika video pendek kita relevan dengan pasar maka besar peluang kita untuk mendapatkan banyak perhatian pasar.
2. Membuat konten yang mengundang interaksi
Konten yang menarik biasanya memiliki interaksi didalamnya. Dengan adanya interaksi, pembaca akan merasa lebih diperhatikan. Contoh konten interaktif yaitu quiz, kompetisi, polling, infografis QnA,, dan masih banyak lagi
3. Membuat thumbnail dan judul yang menarik
Judul dan thumbnail atau sampul buku merupakan hal yang pertama kali dilihat pengguna dan menentukan apakah mereka tertarik dengan konten yang kita buat. Jika dari sampulnya saja menarik akan memberikan peluang besar bagi pengguna untuk menonton atau mengklik apa yang terlihat pertama kalinya.
Demikian tadi penjelasan mengenai algoritma Youtube mulai dari pengertian, cara kerja, dampak, dan bagaimana kita mengambil manfaatnya secara optimal. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Dengan memahami algoritma Youtube, kita akan bisa memahami pasar dunia maya. Sudahkah bisnis anda terjun ke dunia Youtube dan menerapkan algoritma Youtube ini? Jika dirasa kesulitan untuk pengembangan bisnis marketing, kami CAN Creative siap membantu kalian. Hubungi CAN Creative untuk mendapatkan penawaran menarik. Kami aktif di sosial media facebook CAN Creative, instagram @cancreative dan juga website can.co.id. CAN Creative, Make Things Easier.