Selama physical distancing, banyak orang yang semakin sering menggunakan internet, baik untuk berkomunikasi, belajar, bekerja, atau bahkan sekadar menghilangkan rasa bosan di rumah. Meningkatnya jumlah pembuatan akun baru di Internet, jumlah pembaca berita online, dan meningkatnya user yang mengakses social media. Hal-hal tersebut merupakan cara yang menyenangkan untuk tetap terhubung dengan orang lain selama terpisah jauh secara fisik. Namun banyak yang tidak menyadari aktivitas online mereka tidak terlepas dari risiko keamanan data pribadinya. Pengguna Internet sudah sepantasnya selalu waspada akan privasi data meskipun tengah disibukkan dengan aktivitas menyenangkan di Internet. Lantas, bagaimana cara mudah menjaga privasi data di Internet selama physical distancing? Yuk simak tips berikut ini :
1. Pilih kata sandi (password) yang unik dan kuat untuk setiap akun
Pengguna Internet tentunya harus membuat akun dan kata sandi baru untuk dapat mengakses aplikasi streaming film, social media atau aplikasi e-commerce untuk pertama kalinya. Alangkah baiknya jika pengguna menggunakan kata sandi yang kuat. Jika kata sandi yang digunakan lemah maka dapat lebih mudah ditebak atau dibobol melalui serangan brutal atau “brute-force attacks” lewat jaringan internet. Kata sandi yang kuat adalah garis pertahanan terhadap upaya peretasan dan akses yang tidak sah atau tidak memiliki izin pada akun Anda. Sebaiknya, password yang Anda buat terdiri dari kombinasi huruf, angka, dan character.
2. Stop jika ada sesuatu yang mencurigakan
Malware dan phishing merupakan bentuk ancaman terhadap keamanan di dunia maya yang terus-menerus terjadi, dan kita semua rentan terhadap ancaman-ancaman tersebut. Phishing adalah penipuan melalui surel yang dilakukan dengan menyamar menjadi pemberi layanan, seseorang atau perusahaan yang pengguna percayai. Sedangkan “Spear phishing” adalah jenis penipuan yang lebih handal dan memiliki target yang spesifik. Selain itu, penipuan jenis ini menggunakan informasi atau data yang lebih detail untuk mengelabui korban. Penipuan seperti ini biasanya dilakukan melalui surel, tapi bisa juga terjadi lewat telepon, dengan mengaku sebagai perwakilan dari bank atau kartu kredit yang digunakan, lembaga keamanan, lembaga kesehatan, dan organisasi lainnya. Penipuan juga kadang terjadi dalam bentuk pesan singkat dengan menyertai sebuah tautan atau link yang tidak jelas. Modusnya dengan menyampaikan informasi seperti terdeteksi adanya aktivitas yang mencurigakan di akun pengguna, telat melunasi tagihan, hutang yang harus dibayar, hasil tes, dan sebagainya. Tujuan dari kejahatan ini adalah agar para korban tanpa sadar memasukkan kata sandi ke dalam situs web palsu, mengunduh program malware yang dapat menginfeksi perangkat korban melalui lampiran seperti gambar atau dokumen, atau meminta korban untuk memberikan informasi personal yang lebih detail untuk dapat mengakses ke suatu akun.
3. Cek Ulang Update Berita
Saat ini, pengguna Internet harus membaca berita dengan hati-hati. Hal tersebut disebabkan banyaknya misinformasi dan berita hoax yang beredar di Internet. Di masa-masa yang cukup mengkhawatirkan seperti sekarang, pengguna Internet cenderung menjadi kurang bijak dalam memilih dan membagikan berita. Berikut ada beberapa langkah agar bijak dalam menyikapi penyebaran berita :
• Hati-hati dengan judul provokatif
• Cermati alamat situs
• Periksa fakta
• Cek keaslian foto
• Ikut serta grup diskusi anti-hoax
4. Rutin perbarui software dan aplikasi perangkat
Masa-masa beraktivitas dari rumah seperti sekarang adalah waktu yang cocok untuk memperbarui software dan aplikasi di perangkat. Memperbarui software di komputer, tablet dan smartphone penting untuk dilakukan agar perangkat tetap aman. Pembaruan tersebut dapat memperbaiki bugs, kerentanan software dan masalah keamanan. Memperbarui aplikasi di smartphone dan sistem operasi secara rutin membuat perangkatmu lebih aman. Lebih baik lagi jika pengguna dapat memperbaruinya dengan otomatis. Pengguna dapat menyalakan pengaturan pembaruan otomatis di komputer, browser, aplikasi dan smartphone, sehingga tidak tertinggal pembaruan yang baru tersedia.
5. Jangan Menggunakan Penyimpanan Umum Untuk Informasi Pribadi
Membagikan segala sesuatu pada jejaring sosial tidak pernah ada batasnya. Jangan menggunakan layanan online yang dimaksudkan untuk menyimpan informasi pribadi Anda. Misalnya, Google Drive bukanlah tempat yang ideal untuk menyimpan daftar kata sandi, dan Dropbox bukan tempat terbaik untuk pemindaian dokumen-dokumen penting dan rahasia Anda kecuali disimpan dalam arsip yang ter-enkripsi.
Berikut beberapa tips agar data privasi Anda tetap terjaga. Simak tips lainnya dari kami dengan mengakses website can.co.id atau can.web.id untuk artikel menarik lainnya seputar teknologi. Mau diskusi tentang ide aplikasi Anda? Langsung saja hubungi kami melalui website dan sosial media CAN Creative.